Rabu, 15 Mei 2013

Semakin banyaknya tersebar Steven Johnson.


Tadi baru aja browsing di google dengan tulisan "kulit melepuh setelah minum obat". ada berbagai macam cerita. berbagai macam kalangan, dan berbagai macam umur. Ini sungguh membuat sedih. Saya rasa masalah malpraktik dan alergi obat adalah dua hal yang berbeda. saya tidak akan mengemuka kan salah dan benar tentang cara berfikir orang lain. Karena mungkin tidak semua orang mendapatkan informasi yang banyak dan mencukupi untuk memahami yang terjadi.

Mari kita mulai melihat dari apa yang kita konsumsi dan kemudian masuk ke dalam tubuh kita. semua yang sudah terjadi memang tidak bisa kita ulangi, tapi kita masih bisa berfikir dan mencari tau. dengan mengetahui apa saja kegiatan anda, apa yang anda konsumsi, dan ketengangan fikiran, bukankah itu membuat satu langkah lebih mudah untuk mencari tau dan introspeksi diri?  Coba cari tau sebelum anda sakit, apa yang anda lakukan. Jika anda memang sedang sakit demam atau mengalami kejang. Apa yang anda lakukan untuk mengobatinya? Dan cobalah lebih teliti pada efek samping apapun itu. misalnya anda makan udang lalu bibir terasa gatal. anda pasti bisa tau dengan cepat karena anda memperhatikan yang anda konsumsi.

Saya banyak berkomunikasi dengan beberapa dokter alergi, dokter syaraf, dokter terapi, Mereka banyak sekali memberi pengertian dari ilmu apa yang mereka peroleh dan membagi ilmu tersebut pada kami. Buat satu langkah lebih ramah dan cobalah lebih dekat dengan mereka sebelum anda mencoba untuk menyalahkan orang lain dengan ilmu yang belum jauh anda dapat dan anda umbar pada orang lain. Mereke menjelaskan bahwa alergi banyak terjadi. Yang mudah adalah dari makanan, karena kita lebih banyak waktu untuk memperhatikan yang kita konsumsi dan kita sudah cukup hebat dalam memahami masakan (setidaknya ibu rumah tangga). Lalu bagaimana dengan alergi obat? Ini akan menjadi sulit tentunya bagi masyarakat biasa untuk mengetahui obat apa yang membuat kita alergi dan tidak. Saya banyak menjumpai orang-orang (termasuk saya) yang tidak memperdulikan kesehatan dengan menjaga gaya hidup sehat dan lebih memilih untuk pergi ke dokter dengan menelah obat-obatan kimia. Obat dari dokter memang sudah pasti banyak bukti untuk menyembuhkan. Tapi kita tidak bisa lebih percaya dengan bahan kimia dari pada hidup sehat kan? Efek samping obat yang anda telan apa lagi yang sudah bertahun-tahun dikonsumsi mungkin saja tidak cepat memberi efek samping, tapi apa yang anda konsumsi, apa yang anda fikirkan dengan tidak stres, sedikit atau banyak, itu semua pasti mepunyai efek samping, atau menghasilkan buah yang baik untuk diri anda sendiri.

Contohnya pada saya.
Saya mempunyai tubuh yang termasuk obesitas, lalu kemudian saya mengalami syaraf kejepit di bagian punggung dan semakin lama saya merasa semakin lemah dan terbatas untuk melakukan aktifitas. lalu saya berobat ke rumah sakit, saya dirawat inap beberapa kali, lalu menjalani terapi dan obat telan. Dan lalu entah mengapa saya lalu megalami kejang. Saya dirawat kembali dan menjalani berbagai macam tes. Lalu saat saya merasa mulai sehat, saya tidak bisa membuka mata dan seluruh kulit melepuh hingga kemaluan. Saya dan keluarga tidak mencoba untuk mendahulukan protes keras atau semacamnya. Kami percaya bahwa dokter telah melakukan yang terbaik untuk membantu sesama dsengan ilmu yang telah mereka pelajari. (bisa di baca di bagian Steven Johnsons Sindrome (SJS) Kami mencoba mencari tau apa yang sebelum ini terjadi. apakah saya stres lalu mengakibatkan kejang? Dan apa yang mengakibatkan kulit melapuh? Lalu papa saya berdiskusi dengan om saya yang dokter kulit dan mencoba menerka bahwa ini adalah Steven Johnson dengan ciri : kulit melepuh seperti terbakar, luka pada alat kelamin. Lalu prediksi selanjutnya adalah perkiraan pada obat kejang yang sebelumnya saya dapatkan. Lalu keluarga saya dan dokter mulai merinci seluruh obat yang saya saya konsumsi. Dan dari beberapa rincian kemudian muncul perkiraan baru bahwa beberapa tipe obat kejang dapat memberi efek samping alergi pada penderita, tapi efek samping itu tidak bisa diperkirakan sebentar atau secara lambat. Seorang dokter mengatakan bahwa "setiap apa yang kita konsumsi, ada daya tahan tubuh yang mencoba untuk menyeimbangkan hal asing apa yang masuk dalam tubuh. Tapi daya tahan tubuh ini tidak sepenuhnya sama pada setiap orang. Semakin banyak dan semakin kuat hal asing yang masuk dalam tubuh bisa mengakibatkan daya tahan tubuh jadi tidak setabil kumudian kalah dengan hal asing tersebut. lalu inilah yang mengakibatkan kita menderita efek samping sakit lainnya yang saya alami seperti SJS." dan setelah 44 hari dirawat, sekarang saya dalam masa penyembuhan dirumah dan semakin membaik. semua bisa jadi sulit atau mudah dijalani tergantung bagaimana efek samping dan daya tahan tubuh kita.

Saya paham bagaimana perihnya kulit melepuh disekujur tubuh, dan berbagai macam hal lain dari efek samping ini seperti tidak bisa membuka mata dan melihat dalam beberapa minggu, sulit mendengar, sulit berbicara karena luka pada mulut. Dan tentu saja rasa takut dan cemas mengenai penyakit yang terdengar asing ini. Yang mengalami ini dan dengan informasi yang tidak cukup kuat, saya yakin akan mengalami takut dan trauma. Saya bisa paham bagaimana cemasnya, air mata dari kesedihan. Tapi jangan berlama-lama dengan kesedihan. mari mencari informasi sebanyak-banyaknya. Jangan memndang sebelah mata sesuai derajat, ras, atau apapun itu. Jangan jadikan sebuah alasan untuk saling menolong walalupun hanya sekedar informasi atau ilmu kita miliki. Karena tidak semua orang mempunya peralatan komunikasi lengkap untuk mendapatkan informasi yang baik. Masih ada kalangan yang kesulitan, semua tidak harus mengenai materi meskipun mungkin memang mereka butuhkan, tapi setidaknya sedikti saja perhatian, berbagi cerita, dan memeberi semangat juga bisa menolong orang lain.


Alergi juga mempunya sebuah tingkatan.
1. Misalnya pada hal ringan seperti makanan lalu terasa gatal atau mungkin bisa juga sesak nafas
2. Lalu yang berat seperti Steven Johnson Syndrome (SJS)
3. Dan tingkatan yang lebih parah lagi di sebut Toxic Epidermal Necrolysis (TEN). 

Dari informasi yang saya dapat, SJS dan TEN memiliki reaksi yang samam yaitu pada kulit. Awalnya hanya terjadi 1-2 orang  dari 1.000.000 orang per-tahun. Terjadinya SJS dan TEN seringnya tidak bisa diketahui dengan pasti penyebabnya. Tidak semua obat-obatan dapat di tes  satu per satu ke tubuh pasien untuk mencari tau terjadi atau tidaknya reaksi alergi. Yang bisa dilakukan adalah, jika memasukan obat ke dalam tubuh pasien, maka harus di perhatikan lebih teliti reaksi apa yang timbul setelah diberikan obat tersebut. Mungkin saja terjadi kemerahan pada kulit, sesak nafas, batuk, dan sebagainya. Beberapa obat sudah pernah dilaporkan kepada negara bahwa mengakibatkan SJS. Tapi nyatanya setiap orang mempunyai imun tubuh berbeda dan reaksi berlainan pula.

SJS dan TEN sama-sama bereaksi pada kulit. Awalnya mungkin bisa tidak terdeksi karena bermula dari demam, mata merah gatal dan perih, batuk, sesak nafas, dan nyeri telan. Tapi kulit yang luka pada SJS cenderung lebih sedikit dan tidak seluruh tubuh. Sedangkan pada TEN, kulit yang terluka dan melepuh bisa mencapai seluruh tubuh dan menjalar kemana saja, bahkan luka bisa mencapai ke organ tubuh seperti usus, otak, dan sebagainya. SJS dan TEN harus mendapatkan pengobatan dan penjagaan yang cukup ketat. karena keduanya termasuk dalam keadaan hipersensitif. Jadi bisa saja menjadi lebih parah jika terkena virus lain atau kuman yang mungkin bisa di bawa dari orang lain yang datang berkunjung atau di sekelilingnya. Sebaiknya, penderita yang terkena SJS dan TEN tidak dikunjungi. Obat-obatan yang dilaporkan dapat menyebabkan SJS dan TEN yaitu obat pereda rasa sakit, anti biotik, anti virus, dan anti kejang. Dijelaskan bahwa setiap obat memliki tiap tingkatan lagi. Misalnya seperti obat sakit kepala, obat kejang, dan sebagainya. ada berbagai macam nama dan merek obat untuk sekedar sakit kepala dan kejang. tapi dosis dan reaksi akan berbeda-beda. Reaksi tersebut dapat terjadi secara jangka pendek ataupun jangka panjang.

SJS dan TEN dapat menyebabkan kematian. Beberapa dokter dan beberapa orang pernah bercerita bahwa bisa meninggal karena terjadi beberapa tahun lalu dan sebelum teknologi belum high-technologi seperti sekarang. Apa bedanya dulu dan sekarang kalau penanganan tidak tepat. Setelah sembuhnya saya, saya pernah mengetahui bahwa ada seorang anak perempuan yang umurnya sekitar 9 tahun kulitnya melepuh setelah demam dan minum obat. Berita itu saya baca di koran, sedangkan mereka bermasalah di rumahsakit karena tidak bisa menebus obat jika belum mampu membayar. Kami (dan tentu saja saya) memahami kondisi anak itu dan kecemasan keluarganya. Kamu mencoba menjenguk kesana karena tempat tidak begitu jauh. Kami donatur untuk mencoba membantu jika kami bisa. Orangtua nya sempat terheran-heran mengapa kami peduli dan mendapatkan informasi. ini bukan tentang pamrih. Tapi jangan pandang mereka sebelah mata, tidak bisa mendapatkan obat hanya karena belum mendapatkan uang. Mungkin rumah sakit membutuhkan uang, tapi tidak lihatkah jika ia sakit dan benar-benar membutuhkan obat tersebut? Lalu akhirnya semua masalah selesai dengan rumah sakit. entah ia bagaimana keadaannya sekarang.


Tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna. Tapi kita semua pasti berusaha lebih baik dan selalu berusaha memperbaiki semuanya. Jangan pernah berhenti berusaha. Jika sakit bersemangatlah untuk terus sembuh dan pikirkan "aku baik-baik saja, aku akan segera sembuh" fikirkan hal positif. tetaplah semangat, serahkan pada Tuhan, berusaha keras, setabilkan dengan doa, dan rubahlah hidup semakin lebih baik. Semua akan ada hikmah dari yang kita lalui. Mari hidup lebih sehat, lebih teliti, dan  lebih banyak mencari informasi dan ilmu yang pasti akan berguna di masa akan datang.

Beberapa referensi dari web lain :
- Awas Alergi Obat Akibat Stevens Johnson! Atasi dengan IGIV
- Sindrom Stevens-Johnson
Stevens-Johnson Syndrome & Toxic Epidermal Necrolysis (Bagian 1)
- Stevens-Johnson Syndrome & Toxic Epidermal Necrolysis (Bagian 2)
-

- Cara diagnosis dan pengobatan penyakit alergi obat stevens jhonson syndrom

Video Steven Johnson Syndrome:
- Becki's Story - Stevens Johnson Syndrome- sjs/tens


2 komentar:

  1. LIKE THIS! Ga banyak org yg melihat sisi positif ketika mereka mengalami kesusahan. Bahkan, jarang bgt yg kaya lo yg semangat sembuh dan ga pernah putus asa dan bantu org lain juga. Gw bangga punya tmn kaya lo mira! :'3 -rizka-

    BalasHapus
  2. Naaaah ini bisa tulis komen.. Tirimikici rizkaaaa.. Lo juga selalu mengajak ke hal positif *naik mobil* (loh..).. Hahahaa.. Makasi rizkaaaa :*

    BalasHapus